INI MIRIP: PENAMBANG DI "GUNUNG KENDENG" PATI DAN BANYUMAS

KENDENGIN

Gunung Kendeng di dua Kabupaten ini menjadi gejolak, Kabupaten Banyumas dan Pati, terjadi penolakan dengan adanya penambangan, dan dengan berbagai alasan. Nahh perbedaan penambang di Pegunungan Kendeng Pati dan Banyumas yaitu di Pati pertambangan pabrik semen dan di Banyumas pertambangan Batu, adapun kemiripannya mengalami penolakan.

Gunung Kendeng Banyumas merupakan gunung Non-Aktif yang terletak di Desa Kaliwedi, Kecamatan Kebasen, Banyumas (Jl. Pemancar Kaliwedi), dan berbatasan langsung dengan: Barat&Utara - Kaliwedi Lor, Timur - Ngasinan, Selatan - Leler ( wikipedia.org/wiki/Gunung_Kendeng ), areal pegunungan kendeng di Kaliwedi dengan adanya penggilingan batu terjadi penolakan khususnya yang terdampak langsung di grumbul Ngasinan, Kaliwedi, pasalnya penggilingan batu yang berada di dekat pemukiman dirasa "Bising" dan menganggu ketentraman, belum lagi jikalo musim kemarau, dimungkinan angin akan membawa debu ke pemukiman, selain itu beberapa sekolah terkena dampaknya, contoh: TK Diponegoro Kaliwedi, Madrasah Ibtidaiyah(MI) MA'ARIF NU 01 Kaliwedi.  Spanduk yang berisi penolakan penggilingan batu dipasang di jalanan Kaliwedi, contoh: pemasangan spanduk di jalan/area Masjid Baiturrahman Ngasinan, depan Balaidesa Kaliwedi, "Om Tutup Om". Aksi penolakan tersebut terjawab sudah dengan adanya segel penutupan yang dilakukan oleh aparat Satpol PP Kabupaten Banyumas, Jumat 6 Januari 2017. Ini daftar Izin Usaha Penambangan(IUP) Operasi Produksi, register Kaliwedi (503/IUP-OP/3302.5.12.66 TAHUN 2015) ESDM Jateng. Tahun 2016, grumbul Ngasinan Kaliwedi, Lereng Gunung Kendeng juga digegerkan dengan adanya pembuatan embung di Ngasinan, wargapun menolak dengan adanya embung, dengan berbagai pertimbangan ahirnya tidak dijadikan embung.

Baca Juga:
Melihat dipo, penambang batu di Kaliwedi Kebasen ada 5, bayangkan saja satu dipo ada 10 truk, jika 5 dipo kan jadi 50. Lalu lintas di Kaliwedi ini bisa dibilang padat, taruh saja 50 truk perhari, satu hari kita hitung 5 perjalanan/angkut, 50X5= 250(satu perjalanan, dan 250X2=500(bolak balik)). Melihat perhitungan, sekitar 500 truk yang melintas di desa kaliwedi, mulai jam 08.00-16.00 WIB. Lalu lalangnya truk di desa ini menyebabkan beberapa kerusakan jalan, banyak yang mengeluhkan(dengan berbagai aktifitasnya), seperti di forum ini X-Frenz & Angelz<Kaliwedi Bersatu>, rumornya segera akan diperbaiki setelah musim hujan. Banyak yang mengeluhkan jalan ini, sebagian jalan utama kaliwedi dan jalan pemancar kaliwedi rusak, contoh: Siswa (grumbul legok Kaliwedi) ke sekolah SMPN, MTS, SMK N 1 Kebasen mau tidak mau melewati jalan pemancar kaliwedi/jalan utama kaliwedi untuk menuju kesekolah, banyak juga yang jalan kaki, dengan jalan yang seperti ini, bisa di bilang rusak, becek, dll(bisa dilihat di sini membuat siswa ke sekolah penuh kehati-hatian. Pernah juga siswa dari grumbul Legok Randegan jatuh/tergelincir di jalan pemancar kaliwedi, batuan/kerikil yang ada dijalan, saat berangkat ke sekolah, dan terpaksa pulang kerumah, pasalnya kondisi yang tidak memungkinkan untuk berangkat ke sekolah.

Gunung Kendeng Banyumas(Kaliwedi)
Foto: Koran/<Kaliwedi Bersatu> edisi cetak suaramerdeka.com

0 Response to "INI MIRIP: PENAMBANG DI "GUNUNG KENDENG" PATI DAN BANYUMAS"

Posting Komentar