Baca Juga: Di Kebasen Ada Ini, Memeperingati Hari Santri 22 Oktober 2016
Ini alasan kenapa persimpangan Sampang ramai, arah dari timur (Kroya, Gentasari, Karangjati, Buntu, Kaliwedi) dan Barat (Karangtengah, Karangasem, Nusajati, Maos) hampir lewat situ semua untuk menuju Purwokerto yang menjadi pusat Kota Banyumas, disisi lain perkembangan Sampang yang pesat, tidak mengecualikan untuk itu, Samapang menata kotanya dengan berbagai hal, misal Alun-alun Sampang proses/ditempatkan di Karang Tengah(depan SMA Negeri 1 Sampang), jalanpun sudah dibeton dan ditinggikan, pasalnya jalan sering terkena banjir ketika musim hujan. Langganan banjir juga dikeluhkan di Barat Pasar Sampang, perlu dibenahi, dan Pasar Sampang yang bisa dibilang semrawut, banyak bis yang ngetem di pinggir jalan.
Banyumas harus jeli melihat perkembangan ini, pasalnya utara persimpangan sekitar 800 meter sudah masuk wilayah Kabupaten Banyumas, dan berdampak pada perkembangan Kecamatan Kebasen yang bisa dibilang masih tertinggal, dan perlu dukungan penuh dari Pemkab Banyumas. Banyak yang mengeluhkan perlunya penambahan penerangan jalan, selain jalan berlubang, tapi Banyumas cepat memperbaiki jalan, dibuktikan dengan penambalan. Kepadatan terasa banget mulai di perempatan Polsek Kebasen samapai perlintasan kereta api, apalagi kereta yang dari arah Purwokerto, dianggap menutupnya terlalu awal, mungkin kamu pernah hampir setengah jam yaa nunggunya, ? hayooo ngaku, hehhe, owhh yaa itu menjadi salah satu penambah kepadatan di Kebasen.