
Warga Banyumas tepatnya di Kaliwedi Kebasen merasa resah dengan adanya penambangan, pasalnya lingkungan dan jalan rusak, benyek, hingga aliran sungai yang mengering. Selain itu sopir truk mengemudi tidak sesuai aturan lalu lintas, kerapkali menggunakan jalur dari arah berlawanan dan warga kesulitan saat menyalip, ketika diperingatkan nesu.
Penertiban truk tambang dilakukan warga desa Kaliwedi dipagi hari, tidak sesuai aturan, sopir truk datang terlalu pagi, padahal sudah jelas plang Dinas Perhubungan yang mengatur jam masuk dan keluar, plang dipasang di perempatan Kaliwedi.
Selain penertiban, warga Kaliwedi menggelar aksi bagi-bagi masker kepada warga yang melintas di depan Balai Desa dan Pasar Manis Kaliwedi Kebasen. Keresahan warga puncaknya ketika ada seorang kesempret truk sampai jatuh keselokan, Ibu Fadilah Kaliwedi Lor. Saat kejadian tidak ada yang melintas, truk melarikan diri, tapi Ibu Fadilah mengungkapkan kalau yang nyrempet itu truk tambang berwarna putih, sempat dirawat di Puskesmas Kebasen untuk penyembuhan.
Baca Juga:
Ini penyebab Jalan Becek di Banyumas, Kaliwedi Kebasen
Aksi Penertiban Truk Tambang
Truk Tambang Kaliwedi Masuk dihari Libur
Perjuangan Pelajar Banyumas Kesekolak Melawan Debu dan Becek
Video:
Warga banyumas Bagikan Masker Kepengguna Jalan
Penertiban Truk Tambang di Kaliwedi
Hari Rabu 4 Juli 2018 warga kaliwedi melakukan sweeping truk dan belum ketemu sampai sekarang.
Menurut Kepala Desa Kaliwedi Sahud, peristiwa tersebut hanya salah paham saja karena warga menganggap penyebabnyaadalah kendaraan proyek yang menyerempet, sementara tidak ada sopir yang merasa mobilnya menyerempet. Karena tidak ada saksi, maka setelah memalui kesepakatan para pemilik quarry(Tambang) berkenan memberikan santunan untuk pengobatan korban. Laman radarbanyumas.co.id
Inilah yang menjadi kejanggalan dan menuai persepsi bermacam-macam, katanya gak nyrempet lah kok mau memberi santunan, ini menjadi kecurigaan warga Kaliwedi pada umumnya, ada apakah ini, kayaknya ada yang aneh.
Foto Screenshoot RadarMas