Beberapa waktu lalu Mukidi Cilacap sempat menghebohkan dunia maya dengan cerita lucunya, selain menggunakan Bahasa Jawa Banyumasan(Ngapak) Mukidi juga merambah ke Bahasa Indonesia, yaa mungkin agar pesan humor bisa sampai ke masyarakat seluruh Indonesia. Humor yang disajikan Mukidi pun relevan dengan keadaan jaman sekarang, terkadang kita merasa panik, tercengang, dan deg deg serr deh kalo bacanya, namanya aja Mukidi, hehhe. Owhh yaa, recomended bnget buat kamu yang semester ahir, saat pusing bikin skripsi, nahh buat ngembaliin lagi moodnya kamu, iyaa kamu, boleh tuh baca humor Mukidi.
Nahh kali ini agak sedikit berbeda, Mukidi yang digadang-gadang menjadi calon Bupati Cilacap yang akan membawa perubahan tidak lolos seleksi di KPU Cilacap, begitu pendukung Mukidi tau kalo Mukidi tidak lolos, masapun merangsak masuk ke KPU dengan beringas dan mencoba merusak fasilitas. Pengunjuk rasa yang marah berdatangan semakin banyak dan melempari petugas, untuk menghalau aksi yang semakin menjadi-jadi, satuan Brimobda Jateng turun tangan, lesatan gas air mata dan water cannon pun dilakukan untuk membubarkan paksa para pengunjuk rasa. Keadaan yang semakin kacau balau tak menyurutkan unit k9 Sabhara menurunkan anjing dalmas dan terdengar letupan tembakan karet, petugas yang berada di tengah suasana genting tersebut menghembus akan adanya pengeboman, tapi semua itu berhasil digagalkan cepat oleh petugas. Ajaa keseriusen leh maca yaa!!! kali-kali guyon, biar gak spaneng, semangat UTSnya yaa, Itu semua simulasi dalam pengamanan Pilkada 2017. Sumber: radarbanyumas.co.id
Owhh yaa, Soetantyo Moechlas warga Banyumas Jawa Tengah (Jateng) atau Mukidi ternyata memiliki nama dibeberapa daerah, diwilayah Jawa Tengah Utara( Kendal, Tegal dan Pekalongan) dan di DIY juga ada tepatnya beralamat di Gunung Butak, Caturharjo, Pandak, Bantul.
